Dalam kesendirianku
Meratapi nasib yang seakan tak sanggup kuhadapi
Usia yang terus berjalan , terasa sudah di depan mata
Menghampiri dan berkata
Hai jiwaku apakah kamu siap untuk menghadapi kenyataan ?
Apakah setiap jalan ditubuhmu telah terbuka ?
Badan menjawab dengan getarannya yang dahsyat
Darahku terasa lemah untuk melintasi arteri yang amat halus
Seakan ada sesuatu yang menghambat perjalananku
Akankah syaraf terus menunggu darah untuk mendapatkan anugerah?
Akankah syaraf terbujur kaku sedangkan tulang terus berdiri
Entah berapa lama harus menunggu
Entah kapan harapan diatas kenyataan
Aku hanya bisa pasrah dalam kenyataan
Tanpa harus menunggu harapan
Yang tak kunjung meraih kenyataan
0 comments:
Post a Comment